Mi Pentil dari Bantul, Kenyal-kenyal Enak

17/06/2020 849 view Kuliner Bagus Kurniawan/Cerita Jogja

Yogyakarta - Anda kenal dengan mi pentil? Mi berbahan dasar ketela ini juga merupakan salah satu makanan khas asal Bantul.

Menapa disebut mi pentil. Karena bentuknya yang besar-besar atau lebih besar dari ukuran mi biasa. Bahan dasarnya juga berbeda. Bukan dari tepung gandung tapi tepung ketela.

Karena bentuknya besar-besar, maka orang kemudian menyebutknya mi pentil. Pentil disini adalah karet untuk ban sepeda karena ukurannya hampir sama.

Mi pentil banyak dijajakan di pasar-pasar tradisional di Bantul. Saah satu sentra pembuat mi ini di Kecamatan Pundong Bantul.

Hampir sebagian besar pedagang yang berjualan mi pentil di pasar-pasar juga warga Pundong.

"Silakan tanya, pedagang mi pentil pasti dari Undong," ungkap warga Pundong, Totok Haryanta.

Salah satu pedagang mi pentil yang ditemui di Pasar Wijirejo, Bantul juga berasal dari PUndong. Uniknya bila kita mau membeli dalam jumlah banyak, pedagang biasanya menimbang terlebih dulu. 

Satu ons pedagang menjual seharga Rp 5 ribu. Bila hendak dijual lagi dititipkan di warung-warung kemudian dibungkus kecil-kecil Namun bila hendak membli misalnya Rp 2 ribu atau 3 ribu, pedagang juga bisa langsung membungkusnya.

Uniknya bungkus mi pentil ini menggunakan daun pisang dan daun jati.

"Sehari bisa menghabiskan 3-5 kilogram mi pentil," kata Ny Mugo di Pasar Wijirejo.

Ia menuturkan pada malam hari biasanya suaminya membuat adonan mi pentil. Setelah jadi kemudian dimasak untuk digoreng.

"Kalau yang dijual di pasar yang digoreng, tapi ada yang yang dijual jadi mi gedhog atau rebus, pada malam hari," kataya.

Bumbunya seperti buat mi goreng biasa. Cuma ditambah bawang goreng dan sambel merah pedas.

Ayo cari mi pintel. Datang saja di pasar-pasar tradisional. Pasti ketemu. (Bagus Kurniawan)