Terowongan Cilik Medari Sleman, Jembatan Rel KA Jalur Yogyakarta-Magelang
Yogyakarta - Dulu ada jalur kereta api (KA) yang menghubungkan Yogyakarta dengan Magelang bahkan sampai Parakan Temanggung dan Ambarawa Semarang. Jalur KA ini merupakan peninggalan zaman Belanda.
Jalur KA ini sejak pertengahan tahun 1970-a sudah tak beroperasi lagi. Sebab jembatan KA yang ada di Sungai Krasak perbatasan Tempel, Sleman dan Salam Kabupaten Magelang putus dihantam banjir lahar Gunung Merapi.
Sepanjang jalu KA Yogyakarta-Magelang hingga banyak jembatan yang melewati sungai. Ada banyak pua stasiun-stasiun kecil. Bekas rel dan stasiun ada yang masih tersisa hingga kini. Namun ada pula yang sudah hilang karena dicopti.
Salah satunya adalah terowongan cilik (kecil) di dekat Stasiun Medari Sleman. Terowonan cilik ini sekitar 500 meter dari Stasiun Medari. Dulu Stasiun Medari adaah stasiun penting karena di dekatnya pabrik gula Medari hingga sebelum Indoensia merdeka. Namun setelah itu pabrik gula jadi pabrik tekstil hingga tutup.
Mengapa disebut terowongan cilik? Itu sebenarnya adalah sebuah terowongan yang bagian bawah berfungsi sebagai jalur lalu lintas warga. Sedangkan kereta api lewat di bagian atas.
Sebab kontur tanah di sekitar Medari yang tidak rata dan banyak cekungan. Jalur kereta api dari Stasiun Medari melewati kampung dan swah. Karena ada cekungan atau lembah, kemudian jalur KA ditinggikan hingga 3 meter dari permukaan tanah.
Jalur kereta yang ditinggikan ini lebih dari 1 km hingga menuju jalan Magelang kembali.
Karea sudah tak berfungsi lagi dan rel banyak yang dicopoti, bekas jalur kereta kemudian menjadi jalan kecil penghubunng antar dusun.
Sekitar terowongan cilik ini agara bisa dilalui warga di sekitarnya dikeruk tanahnya. Bangunan bekas terowongan masih ada hingga sekarang. Ini jadi penanda bila pernah ada kereta api lewat. Warga sekitar tetap menyebutnya terowongan cilik. (Bagus Kurniawan)