Warga Berebut Gunungan Grebeg Syawal Kraton Yogyakarta

23/04/2023 139 view Jogja Kini Panji Arkananta/Cerita Jogja

Yogyakarta - Warga dan wisatawan mulai memadati kompleks kraton pada Sabtu (22 April 2023) pagi yang bertepatan dengan penanggalan jawa 1 Sawal Ehe 1956. Prosesi Grebeg Syawal yang telah absen selama tiga tahun akibat pandemi COVID-19 bakal digelar.

Prosesi Grebeg Syawal kali ini kembali dilaksanakan secara terbuka seperti pelaksanaan sebelum terjadinya covid-19. Jadi warga diperbolehkan kembali untuk berebut upa rampe penyusun gunungan. Warga sering menyebut aktifitas ini sebagai ngerayah/rayahan.

Dalam hal ini, Pengageng Kawedanan Reksosuyoso Keraton Yogyakarta KRT Kusuma Negara saat jumpa pers di Kantor gubernur Selasa (18 April 2023), menyampaikan adanya permintaan dari pihak keraton agar rebutan/rayahan dilakukan setelah gunungan selesai didoakan.

"Permintaan dari Kraton itu, rebutan itu setelah didoakan. Jadi acara khidmatnya itu dapat disitu. Kalau biasanya, saking antusiasnya masyarakat itu, belum selesai masih tengahnya untuk didoakan, kemudian mereka sudah merayah. Jadi bukan ndongani gunungan ning ndongani sing ngrayah," katanya

Biasa dipahami mengapa warga sangat antusias melakukan rebutan atau rayahan, karena karena meyakini akan mendapatkan keberkahan serta manfaat dari dari hasil bumi yang ada pada gunungan.

Pemahaman ini didasarkan bahwa Grebeg merupakan bentuk sedekah raja kepada masyarakat sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan YME.

Pada Grebeg Syawal kali ini, Keraton Yogyakarta menyiapkan tujuh gunungan. Lima gunungan dibawa ke Masjid Gede Kauman, satu gunungan dibawa ke Pura Pakualaman, satu gunungan diserahkan ke Kepatihan atau Kantor Gubernur. Warga kemudian akan berebut atau rayahan gunungan tersebut. (Eny Wahyuningsih)