Yogyakarta - Keraton Yogyakarta Hadiningrat menggelar Grebeg Besar dalam rangka memperingati Hari raya Idul Adha 1444H. Dalam tradisi Grebeg Besar kali ini terdapat enam gunungan, yaitu gunungan lanang, gunungan wadon, gunungan gepak, gunungan darat, gunungan pawohan, dan gunungan kakung. Gunungan memiliki simbol kemakmuran yang mewakili keberadaan manusia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Gunungan terbuat dari hasil bumi sebagai simbol sedekah raja kepada rakyatnya sekaligus wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Antusias masyarakat dan wisatawan yang tinggi turut memeriahkan Grebeg kali ini, masyarakat sudah memadati sepanjang jalan Alun-Alun utara sejak pukul 10 pagi. Sebelum diperebutkan oleh masyarakat, Gungungan akan di doakan oleh Abdi Dalem Pengulon lalu setelah itu Gungungan dapat diperebutkan oleh masyarakat. 

Dalam satu tahun setidaknya Keraton Yogyakarta dapat menyelenggarakan 3 (tiga) kali Grebeg, yaitu Grebeg Syawal dalam rangka menghormati Idul Fitri, Grebeg Besar dalam rangka merayakan Idul Adha, dan Grebeg Maulud yang diadakan dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain 3 (tiga) Grebeg tersebut, terdapat juga Grebeg Maulud Dal yang diadakan setiap 8 (delapan) tahun sekali. (Panji Arkananta)