Mitos Malam Satu Suro, Mengapa Satu Suro Sangat Mistis

20/07/2023 170 view Jogja Dulu Panji Arkananta/Cerita Jogja

Cerita Jogja - Suro merupakan bulan dalam penanggalan kalender Jawa yang bertepatan dengan bulan Muharram pada kalender Islam. Mitos akan malam 1 (satu) Suro sangat lah populer di kalangan Masyarakat Jawa. Karena dianggap sebaga bulan yang sakral, masyarakat Jawa sering melakukan berbagai upacara untuk menghormati bulan Suro.

Dilansir dari CNN Indonesia, peringatan 1 Suro dimulai sejak masa Kerajaan Mataram Islam sekitar 1633 Masehi. Saat itu Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (1613-1645) membuat kalender Jawa yang baru. Penetapan satu Suro oleh sultan bertujuan untuk mempersatukan masyarakat Jawa yang terpecah menjadi dua kepercayaan yaitu Kejawen dan Putihan (kepercayaan Islam). Caranya dengan mengubah Kalender Saka yang dibuat dengan penanggalan Jawa dan Hindu sesuai dengan penanggalan Hijriah dalam Islam.

Lantaran dianggap sebagai bulan yang sakral, masyarakat Jawa sering melakukan berbagai upacara dan menghormati bulan Suro.
Meskipun tidak adanya landasan agama Islam yang jelas mengenai malam 1 (Satu) Surop, namun beberapa masyarakat masih percaya bahwa malam 1 (satu) Suro menjadi malam yang sakral. Terdapat beberapa larangan atau pantangan yang harus ditaati saat malam 1 (satu) Suro, yaitu

1. Larangan keluar di malam hari
Pada 1 Suro, masyarakat percaya bahwa lebih baik berdiam diri di rumah terutama pada malam, dipercaya jika melanggar maka akan mendatangkan kesialan atau hal negatif.

2. Tidak boleh mengadakan pesta atau hajatan
Banyak orang percaya menggelar acara hajatan seperti pernikahan, sunatan, dan lainnya di bulan Suro adalah hal yang pamali dan hanya akan membawa bencana.

3. Tidak boleh berbicara atau berisik
Salah satu ritual yang dilakukan di malam satu Suro adalah tapa bisu atau tidak berbicara di daerah atau tempat-tempat tertentu. Ritual biasanya dilakukan sembari mengelilingi benteng keraton Yogyakarta.

4. Dilarang berkata kasar atau buruk
Ketika malam satu Suro datang, ada larangan untuk berbicara hal-hal yang buruk maupun berkata kasar. Apabila tidak menjaga lisan dan berkata-kata buruk dipercaya akan menjadi kenyataan.

5. Dilarang pindahan atau membangun rumah
Pindahan ataupun membangun rumah tidak disarankan untuk dilakukan pada malam satu Suro. Sebab, orang Jawa percaya hal tersebut dapat mendatangkan kesialan.

(Panji Arkananta)