Malioboro Yang Berubah (1)

04/05/2020 839 view Jogja Dulu Bagus Kurniawan/Cerita Jogja

Yogyakarta - Kawasan Malioboro sudah berubah. Malioboro antara dulu sekitar tahun 1970-1990-an dengan sekarang ini sudah berbed jauh.

Malioboro bukan lagi sebagai jantung pereknomian lagi. Dulu pusat perdagangan ada di Malioboro dan kawasan Jl Urip Sumoharjo Kecatamatan Gondokusuman atau sering disebut dengan Jl Solo.

Sebagai pusat belanja sebelum ada mal, di kawasan Malioboro ada berbagai toko. Mulai dari toko pakaian, sepatu, toko obat/apotek. restoran, toko elektronik, toko alat tulis dan lain-lain. Toko batik, cinderat mata/suvenir sebagian besar masih dijajakan oleh pedagang kaki lima.

Kini toko-toko mulai berubah. Toko-toko berubah menjadi toko batik, suvenir seiring dengan geliat pariwisata di Yogyakarta. Selain itu serta menngkatnya meningkatnya kunjungan wisatawan ke kawasan ini.

Dalam catatan Ceritajogja.com toko yang sudah hilang atau berganti diantaranya Toko Siswa yang menjual alat tulis, Restoran Colombo yang berpindah ke wilayah lain.  Restoran Cirebon yang berada diujung selatan Malioboro depan Pasar Beringharjo juga tutup.

Selanjutnya toko elektronik seperti Setia Budi dan empat toko lainnya juga tutup, berganti produk jualan dan pindah tempat. DEmikian pula sebuah toko kaset recorder yang ada diujung utara Malioboro juga tutup seiring benganti orang mendengarkan musik lewat kaset, keping elektronik ke model digital.

Sedangkan toko sepatu yang bertahan adalah Toko Italy. Sedangkan toko sepatu Nam Hien sekarang berganti jualan oleh-oleh.

Untuk toko-toko obat Cina masih bertahan. Toko jam saat ini tinggal toko Gunung Mas. Sedangkan toko Tan sudah tidak ada lagi. Toko sepeda motor Vespa juga tidak ada lagi. (Bagus Kan)urniawan)