Adrem, Makanan Khas Bantul yang Bikin Penasaran

17/06/2020 930 view Kuliner Bagus Kurniawan/Cerita Jogja

Yogyakarta - Nama asli Adrem. Panggilan akrab Tholpit. Makanan khas di Bantul ini terbuat dari tepung beras dan gula Jawa. Banyak dijual di pasar-pasar tradisional. Mengapa disebut Tholpit?

Meski kalau di pasar-pasar atau warung, orang menyebutnya adrem. Namun dalam kehidupan sehari-hari sebagian warga ada yang menyebutnya Tholpit atau Konthol Kejepit.

Meski ada yang malu-malu menyebut dengan sebuat ini, hampir semua orang terutaa di Bantul mengenalnya. Bila ada yang menyebut langsung Tholpit, orang akan berkata bukan. "Itu bukan thopit, tapi adrem."  sambil senyum-senyum.

Karena bentuknya mirip dengan ujung alat kelamin pria itu, kemudian orang-orang zaman dulu terutama bapak-bapak dan pemuda mempelesetkan menjadi tholpit. 

Lantas mengapa disebut itu. Sebab setelah adonan selesai dibuat agar lonjong atau bulat, kemudian saat digoreng ujungnya dicapit menggunakan alat penjapit. Karena capitan saat mengangkat dari penggorengan itu salah satu ujung adrem akan sedikit kempes. Setelah diangkat adrem kemudian ditaruh di atas tempat dari bambu untuk meniriskan minyak goreng.

Tanda adrem yang masak berwarna kecoklatan. Rasanya gurih empuh dengan citarasa manis gula Jawa.
 
Diakui atau tidak, orang menyebut adrem dengan sebutan itu. Namun sebutan itu justru membuat makanan itu jadi terkenal, banyak dicari dan bikin penasaran warga di luar Bantul.
 
Ketika ceritajogja.com bertanya kepada salah satu pembuat, dijelaskan secara detil mengapa disebut tholpit. 

"Ini bukan saru atau tidak, tapi orang menyebutnya begitu. Tapi yang benar itu adrem," kata Wijiyati salah satu pedagang makanan di Bantul.

Untuk mencari warga yang memproduksi adrem di Bantul juga mudah. Warga sekitar Kecamatan Bambanglipuro, Jetis, Sanden banyak yang membuat makanan berbahan dasar tepung beras dan gula Jawa itu.

Hampir semua pasar di Bantul seperti Pasar Imogiri, Jejeran Wonokromo Pleret , Pasar Barongan, Pasar Kepek, Pasar Bantul, Pasar Ngangkruk Kretek, Pasar Turi Sidomulyo Bambanglipuro, Pasar Celep, Pasar Gumulan dan Pasar Mangiran banyak ditemui pedagang yang menjual adrem.

Adrem sebanyak 10 biji dijual dengan harga Rp 6.000-7.000. Sangat murah sekali. Bila di Kota Yogyakarta di pusat oleh-oleh dijual dengan harga Rp 10.000/bungkus isi 10 biji.

Makanan ini juga tahan hingga 2-3 hari bila kita ingin menyimpannya di almari es.

Salah satu warga Murtigading Sanden yang membuat adrem. Satini mengaku tiap hari membuat lebih dari 2 ribu adrem yang kemudian dijual atau diambil para pedagang pasar untuk di jual di sekitar Bantul dan Kulon Pogo. Setiap hari menghabiskan sekitar 40-an kilogram tepung beras.

"Banyak pelanggan yang langsung datang ke sini, untuk oleh-oleh, suguhan acara rapat dan lain-lain," katanya.

Anda penasaran dengan adrem. Silakan datang dan cari di pasar-pasar di Bantul. Pasti akan ketemu. (Bagus Kurniawan)