"Kilas Pitulas" Pameran Foto Jurnalistik 17 Tahun Gempa Yogyakarta

27/05/2023 169 view Jogja Kini Panji Arkananta/Cerita Jogja

Yogyakarta - 17 Tahun yang silam, gempa bumi berkekuatan M 5,9 mengguncang seluruh kota Yogyakarta dan Jawa Tengah. Ratusan ribu orang menjadi korban dari gempa selama 57 detik pada pukul 05:55:03 WIB.

Pewarta Foto Indoneisa (PFI Jogja) mengadakan Pameran foto yang menampilkan 59 karya foto dari para pewarta foto lintas generasi. Dengan mengangkat tema "Kilas Pitulas" Pameran ini berlangsung mulai tanggal 26 Mei hingga 2 Juni 2023 di Warung Mie Ayam dan Bakso Dhongso, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta.

Ketua PFI Jogjakarta Oka Hamied menyampaikan "acara ini sebenarnya kita ingin membuat sebuah refleksi dan kita belum pernah membuat  pameran foto yang berkaitan dengan gampa. Kita ingin memberikan wadah untuk temen-temen senior, temen-temen yang memotret kejadian gempa, kemudian ada recovery yang menjadi pengetahuan terkait bangaimana jika ada gempa dan ini menjadi wujud dari kita agar masyarakat  bisa tahu langkah-langkah apa bila hal itu terjadi".

Ia menjelaskan, tujuan pameran ini agar pemerintah dan masyarakat dapat lebih perduli akan mitigasi kebencanaan sejak dini. Dengan adanya mitigasi kebencanaan yang baik dan benar, maka kerusakan dan korban bencana juga dapat diantisipasi.

"59 (karya foto) diambil dari besarnya kekuatan gempa pada saat itu terjadi yaitu 5,9 Magnitude" Ujar Aka Rahman selaku Ketua Panitia Pameran "Kilas Pitulas".

Beberapa catatan sejarah menunjukkan gempa bumi sudah berulangkali terjadi di Yogyakarta. Setidaknya sudah 12 kali gempa bumi yang bersifat destruktif atau merusak. Sebelum tahun 2006, bencana gaempa juga pernah terjadi pada tahun 1840 dan 1859 yang diikuti tsunami, lalu tahun 1867, 1875, 1937, 1943, 1957, 1981, 1992, 2001, 2004. 

“PFI Jogjakarta melalui pameran foto jurnalistik “Kilas Pitulas” berharap bisa mengajak masyarakat untuk menjaga kesadaran tentang risiko bencana gempa, merawat memori kolektif akan bencana gempa, dan juga melihat ketangguhan masyarakat saat menghadapi bencana gempa,” harapnya. (Panji Arkananta)